TIMES FLORES, MALANG – Dalam mengembangkan peran vital Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sebagai penggerak pembangunan nasional, Ir. Sutopo Kristanto MM, IPU. membawa visi besar: KolaborAksi PII Untuk Indonesia Maju 2045.
Cak Topo, panggilan akrab Sutopo Kristanto, yang dikenal sebagai tokoh senior di PII, berkomitmen untuk menjadikan PII sebagai agen penting pembangunan melalui kontribusi insinyur yang berbasis IPTEK. Ia ingin seluruh insinyur Indonesia berkolaborasi untuk mencapai Indonesia yang mandiri dan sejahtera di masa depan.
Hal tersebut yang ia tegaskan ketika ditanya terkait komitmennya jika terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PII 2024-2027 pada kongres yang sebentar lagi akan berlangsung.
Cak Topo punya latar belakang yang kuat sebagai insinyur sipil. Ia berpengalaman luas dalam bidang konstruksi dan pengelolaan infrastruktur di Indonesia. Saat ini, ia memegang beberapa jabatan penting di berbagai perusahaan, seperti Direktur PT Pembangunan Jaya, Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development, serta Komisaris Utama di berbagai perusahaan konstruksi dan properti, termasuk PT Jaya Teknik Indonesia dan PT Jaya Beton Indonesia
Sutopo mengaku, ia siap membawa PII ke level berikutnya. Melalui visi besarnya, ia memprioritaskan delapan misi dalam konsep Asta Cipta untuk memperkuat keinsinyuran Indonesia.
"Mulai mendorong ketahanan pangan, energi, dan air, hingga mendukung ekonomi hijau dan infrastruktur berkelanjutan. Saya yakin bahwa insinyur Indonesia dapat menjadi kunci dalam kemajuan bangsa," ungkapnya, Selasa (5/11/2024).
Asta Cipta untuk Masa Depan Indonesia
Konsep Asta Cipta yang digagas Sutopo itu akan didukung oleh lima nilai dasar nilai sebagai fondasi PII, yaitu integritas, komitmen, profesionalisme, persahabatan, dan semangat kewirausahaan. Nilai-nilai ini menjadi pedoman bagi setiap insinyur untuk bersatu dan berkolaborasi dalam tujuan bersama.
Dalam menjabarkan visi dan misi besar itu, Cak Topo sudah menyiapakan beberapa program secara detil:
1. Membantu dan mendampingi Ketua Umum PII dalam menjalankan organisasi.
2. Menjalin koordinasi, kolaborasi, dan Kerjasama dengan semua Pengurus Pusat, Wilayah, dan Cabang PII
3. Menjalankan tugas dan kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi Wakil Ketua Umum PII
4. Membangun hubungan kesetaraan yang proporsional di antara Pengurus Pusat, Wilayah, dan Cabang, serta Badan Kejuruan
5. Menuntaskan kelengkapan peraturan pelaksanaan Undang – Undang No. 11/2014 tentang Keinsinyuran termasuk menyelesaikan PerPres tentang Dewan Insinyur Indonesia; sementara itu memfungsikan Dewan Insinyur yang sudah ditetapkan KepMen RistekDikti
6. Membangun capacity building untuk PII mandiri termasuk optimalisasi pemanfaatan seluruh sarana dan prasarana aset PII
7. Memperkuat sistem pendanaan organisasi dan melakukan berbagai kemitraan yang dapat mendukung pendanaan organisasi
8. Penyelenggaraan pelatihan & pengembangan keinsinyuran yang berkelanjutan
9. Melindungi Profesi Insinyur di dalam memberikan pelayanan keinsinyuran melalui asuransi keprofesian (Indemnity Insurance)
10. Memacu penambahan Sertifikasi Insinyur Profesional (SIP) dan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) sehingga keanggotaan akan meningkat signifikan sebagai elemen penting penyelenggaraan keinsinyuran
11. Bersama-sama dengan Pemerintah dalam upaya pengakuan keberadaan STRI sesuai dengan amanah Undang-Undang Keinsinyuran untuk menciptakan Satu (1) Wadah Data Keinsinyuran
12. Menyiapkan infrastruktur organisasi yang setara dengan negara-negara berteknologi maju
13. Berkontribusi aktif dalam forum ASEAN Federation of Engineering Organisation (AFEO) dan forum internasional lainnya
14. Mengoptimalisasi peran strategis Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi
15. Keteknikan (LAM Teknik) secara maksimal dalam memberikan pelayanan akreditasi perguruan tinggi guna mendukung mobilisasi potensi keinsinyuran
16. Membangun hubungan dengan para pemangku kepentingan untuk pengembangan masyarakat digital yang memberikan nilai tambah perekonomian nasional, termasuk menghadapi dampak sosial dari teknologi
17. Mempererat kerjasama dengan organisasi industri lintas sektor termasuk KADIN, APINDO, IWAPI dan HIPMI dalam rangka ikut mewujudkan triple helix
18. Meningkatkan peran PII dalam membangun Community Development untuk ikut serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia
Program-program tersebut, kata Cak Topo, adalah bentuk kolaborasi dan aksi nyata yang akan dilakukannya di PII. Ia tidak hanya akan memperkuat peran insinyur Indonesia, tetapi ia juga membuka jalan untuk menuju kemandirian bangsa yang sejahtera di 2045. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bawa PII ke 'Next Level', Sutopo Kristanto 'Cak Topo' Usung KolaborAksi Insinyur Menuju Indonesia Maju 2045
Pewarta | : Faizal R Arief |
Editor | : Faizal R Arief |