TIMES FLORES, SUMBA TIMUR – Keunikan dan keindahan bukit Wairinding dengan topografi alam yang sebagian besar berupa pegunungan dan perbukitan merupakan eksotisme alam yang cantik di Kabupaten Sumba Timur.
Bukit Wairinding terletak di Desa Pambotanjara, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur yang berjarak tempuh sekitar 30,5 kilometer dari Kota Waingapu dengan waktu perjalanan sekitar 45 menit.
Bentang lahan bukit Wairinding sangat indah dan cantik dengan hamparan padang savananya yang terhampar luas dengan warna alam yang bergantung pada dua musim. Bila musim kemarau hamparan savananya akan didominasi warna kuning. Sebaliknya apabila musim penghujan, hamparannya akan berwarna hijau.
“Jadi bukit Warinding ini sangat cantik dan indah yah. Kalau musim kemarau kita seakan sedang berada di Afrika karena hamparan savananya berwarna kuning, jika pada musim hujan hamparan savanna berwarna hijau seakan kita berada di New Zealand,” sebut Musdharmawan, seorang pelaku wisata Sumba saat ditemui Senin (1/1/2024).
Ia menuturkan, bukit Wairinding yang masuk dalam wilayah Kecamatan Kota Waingapu, Kabuapten Sumba Timur ini pernah dijadikan lokasi tempat syuting flm yang berjudul Pendekar Tongkat Emas karya Mira Lesmana.
Bukit Wairinding juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya karena hamparan bukitnya jika dari jauh terlihat seperti manusia raksasa yang sedang tidur terlentang. Hal ini yang menjadi para wisatawan datang untuk mengabadikan pemandangan bukit Wairinding ini.
“Di bukit Wairinding ini juga kita bisa menikmati sunset pada sore menjelang malam. Tentunya banyak yang datang untuk berburu sunset di sini. Apalagi dengan udaranya yang segar diatas bukit sambil berfoto-foto,” ujarnya.
Jika ingin menuju di atas bukit, pengunjung aakan melakukan sedikit pendakian ke atas dengan jarak sekitar 600 meter untuk melihat secara penuh keindahan alam Bukit Wairinding di atas ketinggian 150-200 meter.
Adapun tiket masuk Rp5.000 per orang. Sedangkan untuk fasilitas sudah tersedia seperti tempat parkiran, lopo-lopo untuk bersantai, kamar mandi/WC serta rumah makan dan minum.
“Jika ingin berwisata di bukit Wairinding, pastikan hari libur bersama keluarga. Namun paling pas untuk ke tempat ini pada sore hari karena kalau sing hari udaranya panas. Selain itu kita juga wajib menjaga kebersihan dan pastikan kaki kita tidak licin saat naik ke atas bukit Wairinding agar tidak terperosok,” jelas Mus. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bukit Wairinding di Sumba Timur, Dua Musim Berganti Seakan Berada di Dua Negara
Pewarta | : Moh Habibudin |
Editor | : Faizal R Arief |